Sekelompok
ikan yang masih muda berkelana mencari samudera. Konon kabarnya menurut
keyakinan mereka kalau samudera ditemukan maka mereka mendapatkan
kehidupan yang abadi, bahagia selamanya karena samudera merupakan tujuan
hidup hakiki. Begitu hebatnya samudera dalam pandangan mereka sehingga
mereka meyakini bahwa samudera itu terletak di tempat yang sangat jauh
dan sulit terjangkau, memerlukan perjalanan panjang untuk mencapainya.
Dalam
proses pencarian tersebut, mareka berjumpa dengan seekor ikan tua yang
bijaksana. Ikan tua bertanya kepada sekalompok ikan muda yang mencari
samudera, “Mau kemana kalian, saya lihat kalian seperti para pengembara”.
“Benar pak tua, kami adalah para pengembara” jawab salah se ekor ikan.
“Apa yang ingin kalian cari dalam pengembaraan ini?” Tanya ikan tua
Mereka serentak menjawab, “Kami mencari samudera!!”.
Ikan tua tertawa mendengar jawaban ikan-ikan muda. Kemudian ikan muda bertanya kepada ikan tua, “Kenapa anda tertawa pak tua?”.
Ikan tua dengan masih tertawa menjawab, “Samudera yang kalian cari itu ada disini, kalian semua sedang berada di dalam samudera”
Sekelompok
ikan muda yang mencari samudera merasa tersinggung dengan jawaban ikan
tua, salah satu dari mereka membentak ikan tua, “Hai Pak Tua, yang
anda tunjuk ini bukan samudera tapi air, orang bodoh pun tahu kalau ini
air bukan samudera yang kami cari adalah samudera”. Kemudian Pak Tua menjelaskan, “Kalau kalian mencari samudera maka kalian sampai kapan pun tidak dapat, kecuali kalian mengetahui hakikat dari samudera itu”.
“Apa hakikat dari Samudera itu Pak Tua?”
Ikan Tua menjawab, “Hakikat
dari samudera itu adalah air, isi nya adalah air, kumpulan air yang
luas itu lah dinamakan samudera, bangsa kita hidup di dalam air yang
merupakan bagian dari samudera”.
Ikan
muda tercengang mendengar penjelasan dari Ikan Tua, sebuah penjelasan
yang belum pernah di dapat semasa mereka di sekolah. Dengan penasaran
salah seorang ikan muda bertanya, “Dari mana Pak Tua mengetahui Ilmu Tentang Hakikat Samudera?”
Ikan Tua menjawab, “Dari Guru saya, Beliau adalah Wali Samudera!”.
Kemudian ikan-ikan muda saling berpandangan satu sama lain, dalam hati mereka berkata, “Inilah yang kami cari selama ini, seorang Guru yang bisa membuka rahasia keabadian, rahasia samudera”. Mareka kemudian berkata, “Izinkan kami berguru pak Tua, bawalah kami kepada Wali Samudera agar kami bisa mengetahui lebih banyak lagi tentang Samudera”.
Syukur
ikan-ikan muda tersebut mau menerima perbedaan, mau menerima hal yang
diluar pengetahuan mereka sehingga mau merenungi ucapan Ikan Tua Yang
Bijaksana. Biasanya ikan muda yang sibuk mencari samudera akan langsung
mengatakan sesat kepada Ikan Tua Bijaksana atas ucapan yang tidak sesuai
dengan apa yang di yakini selama ini.
Sama
halnya dengan ikan, manusia pun dalam proses mencari Tuhan harus
mengetahui terlebih dulu hakikat Tuhan, tentu saja harus ada yang
memberitahukan dan membimbing yaitu Guru yang sudah mempunyai
pengetahuan luas tentang itu. Kalau tidak maka pencarian akan sia-sia,
sepanjang hidup tidak akan pernah berjumpa, walaupun sebenarnya dia
sudah berada di SANA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar